Senin, 27 Mei 2019

Fungsi Gambelan Bali


Fungsi Gamelan Bali

Hasil gambar untuk Macam-Macam Alat Musik Bali
Gambelan Bali memiliki fungsi yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat Bali. Fungsi gambelan Bali di rumuskan mengacu pada Hasil Seminar Seni Sakral dan Profan dalam bidang Tari tahun 1971 yang mengelompokan fungsi – fungsi itu sebagai seni Wali, bebali, dan bali – balihan seperti buku yang berjudul Gamelan Bali di atas panggung sejarah yang di Tulis oleh bapak I Made Bandem. Pada awalnya, menurut Usana Bali – Usaha Jawa, kesenian Bali muncul sebagi wewalen, seni upacara keagamaan semata. Berhubungan dengan perubahan zaman dan waktu, kesenian Bali bergeser pula fungsinya dari seni wali (sacral), menjadi seni bebali (semi sakral) dan seni balih – balihan (sekuler). Seni wali lahir di jeroan pura (utama mandala), seni bebali lahir di jaba tengah (mandya mandala), dan seni balih – balihan lahir di jaba pura ( nista mandala). Setiap kelompok seni memilki wujud, sifat (karakter), perlengkapan, dan upakara yang berbeda menurut adagium desa (tempat), kala (waktu) dan patra (kondisi). Gambelan Gong Kebyar yang lahir sebagai seni balih – balihan dapat dipentaskan dengan seni wali atau bebali dengan proses upakara dan konteks tempat dan waktu yansg sesuai dengan sifat utama atau madya mandala.
Selanjutnya untuk memahami fungsi – fungsi itu dengan perspektif yang lebih luas, berikut ini digunakan pengertian dan pemahaman kegunaan dan fungsi yang di rumuskan oleh Alan P. Merriam dalam bukunya yang berjudul The Anthrolopogy of Mosic. Kendatipun studi kasus yang digunakan oleh Merriam dalam kajian ini berdasarkan music Basonge di Afrika, namun sistem ini dapat pula digunakan untuk mengkaji kegunaan dan fungsi gambelan Bali.
  1. Pengiring Upacara Agama
Sebagai alat bunyi – bunyian, gambelan tak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat Bali, hampir tak ada suatu upacara keagamaan yang sempurna tanpa ikut serta gambelan. Dalam tradisi agama hindu terdapat terdapat berbagai upacara agama Hindu seperti dewa yadnya (upacara untuk dewa – dewi dan Tuhan Yang Maha Esa), Pitra Yadnya (pembakaran mayat atau kremasi) Manusa Yadnya ( ritus kehidupan dari lahir sampai mati), Bhuta Yadnya (upacara kurban kepada alam semesta, dan Rsi Yadnya  (upacara pengangkatan pendeta) yang memerlukan gambelan sebagai pengiring upacara. Berjenis – jenis gambelan juga difungsikan untuk upacara yang berbeda seperti upacara prosesi keagamaan diiringi dengan gambelan Blaganjur ( Kalanjur, Babonangan) upacara potong gigi diiringi oleh gambelan Gender Wayang, kremasi diiringi dengan gambelan Angklung, upacara persembahyangan diiringi gambelan Slonding dan lain sebagainya. Gambelan juga berfungsi untuk mengiringi tari, seperti tari Topeng, Gambuh, Wayang Wong dan lain sebagainya.
Selain dipentaskan untuk upacara Panca Yadnya, kini gambelan dipentaskan untuk hiburan dunia pariwisata bertempat di hotel – hotel,baik berupa pementasan rutin maupun kegiatan khusu. Dalam pemerintahan Bali modern, gambelan juga ditampilkan pada kegiatan berbagai festival, pameran – pameran seni, dan juga setiap berlangsung pasar malam sebagai bagian dari kegiatan Hari Ulang Tahun kantor – kantor  pemerintahan. Gambelan kini cukup populer dan selalu menjadi ikon duta kesenian Bali ke luar daerah ataupun ke luar negeri untuk tujuan pementasan yang bersifat nasional maupun internasional.
  1.  Memberi Rasa Keindahan
Sebagai cabang kesenian yang memiliki unsur – unsur keindahan seperti keutuhan, kerumitan, kesederhanaan, dan lain – lainnya gambelan dapat berfungsi untuk menggugah perasaan indah seseorang. Untaian melodi, ritme, dan harmoni tidak saja member pemahaman yang mendalam terhadap makna, dari suatu lagu, namun unsur keindahannya dapat menggugah perasaan dan member kepuasan pada jiwa seseorang. Dan,
  1. Sebagi Alat Komunikasi
  1. Sebagai Hiburan
  1. Persembahan simbolis
  1. Pengungkap Sejarah
  1. Mengukuhkan Norma-norma Kehidupan Masyarakat
  1. Makna Pendidikan

Macam-Macam Alat Musik Bali


Macam-Macam Alat Musik Bali

Hasil gambar untuk Macam-Macam Alat Musik Bali

1. Rindik Bali

Alat musik Rindik adalah salah satu alat musik yang terbuat dari bambu dengan bernada Selendro yang dimainkan dengan cara dipukul. Atau dengan kata lain, Rindik adalah angklungnya masyarakat Bali.  Alat musik ini dapat dimainkan oleh 2 hingga 5 orang yang masing-masing memiliki peran. Terdapat beberapa orang yang menabuh Rindik dan sebagian berfungsi di Seruling ataupun Gong pulu.
Awalnya alat musik ini dimanfaatkan sebagai alat penghibur para petani di sawah. Namun, seiringnya waktu, rindik digunakan sebagai musik pengiring hiburan rakyat ‘Joged Bumbung ‘. Hingga kini rindik juga dapat digunakan sebagai pelengkap untuk acara pernikahan/resepsi dan juga untuk menyambut tamu.

2. Gamelan Bali

Alat musik Gamelan Bali adalah salah satu alat musik gamelan tradisional khas dari Denpasar, Bali. Gamelan Bali memiliki perbedaan dengan alat musik gamelan dari beberapa daerah lainnya. Gamela biasanya digunakan sebagai pengiring suatu pertunjukan kesenian di Bali serta dalam beberapa acara yang sifatnya sakral.
Perkembangan zaman yang telah modern, tetapi Gamelan Bali tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat Bali. Sesuai dengan fungsinya, Gamelan Bali sering sekali digunakan untuk mengiringi upacara keagamaan serta beberapa hiburan.

 3. Gong Bali

Gong adalah adalat musik bali yang telah digunakan sudah sejak abad ke 13 dan ke 14. Dimana dalam penggambaran alat musik ini terdapat dalam kuil-kuil di Kerajaan Hindu. Terdapat keterkaitan antara sejarah dengan kemunculan alat musik gong di Bali.
Alat musik bali Gong ini terbuat dari logam yang dimainkan dengan cara dipukul tepat dibagian tengahnya yang terdapat tonjolan. Selain itu, alat musik ini juga mempunyai beberapa macam variasi dalam hal bentuk dan bunyi yang dihasilkan alat musik gong ini.

4. Gerantang Bali

Alat ini adalah alat musik tradisional dari Denpansar, Bali. Terdiri atas beberapa bilah bambu yang mendatar serta dimainkan dengan 2 buah alat pemukul semacam Gambang yaitu sebuah alat musik tradisional dari jawa atau gerantang. Alat ini biasa dipakai dalam kegiatan gamelan kelentang ataupun angklung. Beberapa menyebutkan menyatakan bahwa Gerantang adalah kata lain dari alat musik Rindik.
Lebih dari itu alat musik ini sering kali digunakan untuk mengiringi kesenia Cupak Gerantang yaitu salah satu kesenian Bali yang menceritakan dua tokoh kakak beradik, dimana cupak adalah tokoh yang mencerminkan sifat yang buruk sedangkan gerantang adalah tokoh yang mencerminkan sifat sebaliknya yaitu sifat yang baik.

5. Seruling Bali

Alat musik Bali yang terakhir adalah alat musik tradisional seruling. Alat musik ini terbuat dari bahan dasar berupa bambu dengan 6 buah lubang yang digunakan untuk mengatur nada. Umumnya beberapa daerah lain juga memiliki alat musik tradisional seruling dan tidak menunjukkan banyak perbedaan dengan alat musik seruling Bali.
Cara memainkan alat musik seruling bali yaitu dengan ditiup, dimana pada saat meniup dapat dilakukan dengan bernapas melalui hidung serta secara bersamaan mengeluarkannya lewat mulut dengan udara yang disimpan dalam pipi. Cukup mudah bukan memainkannya.

Macam-Macam Gambelan Bali


Macam-Macam Alat Musik Bali

Alat Musik Bali
Alat musik bali sebenarnya memiliki beberapa kesamaan dengan alat musik tradisional dari daerah-daerah lainnya di Indonesia. Sebagai contoh adalah alat musik gamelan, beberapa daerah lain juga memiliki alat musik tabuh ini. Namun, terdapat kekhasan dalam teknik untuk memainkan dengan gubahannya. Berikut ini 8 macam alat musik tradisional bali :

1. Genggong 

Alat musik Genggong adalah alat musik bali dimana salah satu instrumen getarnya cukup unik. Suara yang ditimbulkan alat musik ini menimbulkan keunikan tersendiri bagi pendengarnya. Selain itu, keunikan lainnya pada Genggong ini yaitu cara memainkannya yaitu dengan memanfaatkan rongga mulut orang untuk membunyikan alat ini sebagai resonator.
Genggong dibunyikan dengan cara mengulum (yanggem) di bagian yang disebut “palayah”nya. Jari tangan kiri memegang ujung alat sebelah kiri sedangkan tangan kanan menggenggam tangkai bambu kecil terhubung dengan tali benang dan ujung alat di sebelah kanan. Kegunaan alat musik ini sebenarnya hanya digunakan sebagai sarana hiburan, seperti acara pernikahan atau pesta lainnya.

2. Pereret 

Alat musik Bali yang kedua ini disebut dengan nama Pereret. Alat musik sejenis trompet ini terbuat dari bahan kayu yang dibentuk sedemikian rupa dan berubah menjadi trompet. Sejarahnya alat musik ini dikenal masyrakat dengan sebutan pengasih asih karena sering digunakan perjaka untuk menarik hati wanita.
Alat musik yang digunakan untuk mengiringi kesenian Sewo Gati ini masih dilestarikan. Hingga saat ini sudah banyak alat musik Pereret yang dibuat di daerah Jembrana, Bali. Cara memainkannya pun cukup mudah, tinggal di tiup, maka saat itulah akan keluar bunyi yang dapat menawan hati.

3. Ceng-Ceng

Alat musik bali yang ketiga adalah Ceng-ceng. Berdasarkan beberapa informasi alat musik Ceng-ceng ini menjadi bagian penting dari seperangkat alat musik gamelan Bali. Ceng-ceng berasal dari enam buah logam bundar di bagian bawah dan dua logam bundar di atasnya.
Bentuk alat musik ini seperti kura-kura, dimana berdasarkan kebudayaan Bali, kura-kura mengandung nilai magis yang kuat. Untuk memainkan alat musik tradisional ini tidak terlalu sulit, cukup dengan memukulkan bagian tembaga bundar di atasnya dengan bagian bundar yang di bagian bawah.